Prinsip-Prinsip Pembelajaran PTK di Indonesia

 PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN PTK DI INDONESIA


        Pendidikan Kejuruan atau Vocational Education merupakan arti pendidikan pada tingkat menengah yang secara spesifik ditujukan agar peserta didik siap untuk bekerja dalam bidang tertentu. Istilah sekolah vokasi merupakan jenis lembaga pendidikan yang dirancang khusus untuk menyelenggarakan pendidikan kejuruan. Oleh karena itu, pendidikan kejuruan dapat berlangsung pada jenjang pendidikan pasca sekolah menengah, pendidikan lanjutan, atau pendidikan tinggi dan dapat berinteraksi dengan sistem pemagangan. 

        Pembelajaran melalui pendekatan kejuruan dapat meningkatkan wirausaha dan produktivitas ekonomi rakyat, sehingga pendidikan kejuruan memainkan peran yang sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan membantu mereka berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Program pendidikan kejuruan berfokus pada perolehan keterampilan, kemampuan dan kompetensi yang sesuai dengan perlengkapan yang diperlukan bagi tiap individu untuk hidup dalam beradaptasi dengan situasi kerja nyata dan berkontribusi pada pengembangan masyarakatnya. 

            Pendidikan kejuruan bermaksud untuk menyiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja tingkat menengah tertentu yang sesuai dengan tuntutan yang dipersyaratkan oleh dunia kerja dan memberikan bekal kepada peserta didik untuk mengembangkan dirinya. Pendidikan kejuruan pada dasarnya mengarahkan peserta didik pada bidang tertentu melalui suatu organisasi agar hasil pendidikan ini dapat dipakai sebagai bekal mencari kehidupan atau nafkah. Pendidikan ini juga dinamakan "education for earning a living". 


Prinsip-Prinsip Pembelajaran PTK : 

1. Pendidikan kejuruan membutuhkan biaya yang besar. Karena sekolah kejuruan harus mampu mendesain lingkungan pembelajaran menjadi replika industri sesuai dengan perkembangan IPTEK. 

2.  Pendidikan kejuruan akan efektif jika sekolah mampu menyiapkan guru/instruktur yang berpengalaman, menguasai IPTEK, dan sukses dalam penerapan pengetahuan, keterampilan, dan keahliannya pada proses kerja yang ia tekuni. 

3. Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar. Prinsip ini hanya bisa diterapkan di sekolah kejuruan yang memiliki kolaborasi fleksibel seperti sekolah swasta.

4. Pendidikan kejuruan harus melibatkan pemerintah khususnya dalam penetapan standard yang diinginkan dan pemerintah menyediakan dana untuk program.

5. Pendidikan kejuruan harus mampu menanamkan etos kerja (work ethic).


Berikut referensi pandangan kedepan terkait dengan pendidikan vokasi dan lulusan vokasi : 

1. PENDIDIKAN VOKASI DI JERMAN

2. LULUSAN VOKASI BISA APA??

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF - RESISTOR

EVALUASI BAHAN AJAR

Teori Belajar Behaviorisme, Kognitivisme, Konstruktivisme, dan Konetivisme